Jumat, 04 Desember 2015

Untukmu perempuan yang hanya sebatas angan...

Selamat malam pemilik senyum penghangat semesta, apa kabarmu di sana?
Aku harap kau baik-baik saja...
Banyak yang ingin kukatakan kepadamu, namun sayang kita berada di dimensi yang berbeda. Dimensi yang dibatasi oleh perbedaan tahta dan kasta. Jaraknya terlihat begitu dekat , namun begitu jauh nyatanya.
Taukah kau aku selalu duduk di sini?, memandangi wajah sampingmu hingga kau beranjak dari sini.
Taukah kau aku selalu berdiri di situ?, menjagamu dari jauh tapi kau tak tau itu.
Taukah kau sesederhana apa bahagiaku? Ya, bahagiamu itu bahagiaku. Sederhanakan? atau mungkin berlebihan? okelah, tak usah dipikirkan lagianpun kau tak taukan.
Cukuplah bahagia perempuanku yang hanya sebatas angan....
Tertanda
Stalkermu

Senin, 17 Agustus 2015

MERDEKA ITU...?

MERDEKA ITU BERSYUKUR.

Bersyukurlah kita yang masih bisa hidup tanpa mendengar letupan senjata dan teriak kesakitan di mana-mana.

Bersyukurlah kita yang masih bisa memancing tanpa memikirkan tajamnya bambu runcing.

Bersyukurlah kita yang masih bisa menikmati cantiknya raisa tanpa menderita karena sistem kerja paksa.

Bersyukurlah kita yang masih bisa makan sate maranggis tanpa harus takut serangan dari portugis.

Bersyukurlah kita yang masih bisa menikmati manisnya brownies amanda tanpa harus berperang dengan belanda.

Bersyukurlah kita yang masih bisa memanjat pohon pinang tanpa ditodong senapan tentara jepang.

Bersyukurlah kita yang masih bisa makan nasi kucing walapun negara ini masih diintervensi pihak asing.

BERSYUKURLAH KITA YANG MASIH MERDEKA

Ikkiridzqi, 17 Agustus 2015

Selasa, 19 Mei 2015

Untuk si Lucu Sang Pemuja Gengsi......

Dear gadis riang pemelihara gengsi.....

Apa kabarmu cantik? masihkah aku membuatmu melirik? ataukah kau masih tetap menghamba pada gengsi yang cukup pelik?

Terlalu banyak pertanyaan yang kurasa cukup menarik seperti halnya api yang keluar dari pemantik. Apakah aku ini pemantik, dan kau apinya? Apakah harus memantikkan kata agar kau bisa tetap menyapa?

Ketahuilah cantik, kau itu gadis yang lucu. Hal itulah yang membuatku tertarik padamu. Tapi ada yang kuanggap aneh dibalik tingkahmu yang cukup nyeleneh. Tak pernah menyapa jika tak tersapa, tak pernah bertanya jika tak tertanya. Tingkah setiamu terhadap gengsi itu sangat membuatku risih yang kini membuatku harus memilih, untuk tetap menyapa atau mengabaikanmu saja.

Tapi setelah kupikir-pikir, mengabaikanmu itu begitu mubasir. Karena sepertinya aku masih ingin menikmati tingkah konyolmu saat kita mulai bercengkrama walaupun aku yang harus selalu memulainya.

Tapi entahlah, apakah kau memang setia dengan gengsi yang kau puja ataukah dibalik tingkah riangmu kau hanyalah gadis pemalu saja. Kuharap kau memang gadis yang pemalu. Yang berharap kepada lelaki sepertiku, untuk menyapa lebih dulu.....



                                                                                                     


                                                                                             Tertanda





                                                       Orang yang selalu tertawa mendengar cerita konyolmu