Malam menunjukan pukul 00.00 saat Princess mulai bersiap - siap untuk keluar rumah. Dengan dandanan menor bak Syahrini, dia mulai melangkahkan kaki menuju pekuburan yang jam segitu masih ramai dengan para pedagang buah ataupun bunga. Ketika sebagian orang menganggap kuburan itu menakutkan, dia justru menganggapnya sebagai tempat untuk mencari harta. Bukan untuk pesugihan atau jadi babi ngepet. Tapi untuk menjajakkan suaranya, atau mungkin tubuhnya. Saya juga tidak tau karena belum pernah mencoba (mungkin lain kali ) oke tidak usah dibahas. Kita lanjut ceritanya...
Terlihat Princess, laki - laki yang mengharapkan kodratnya diubah oleh Tuhan itu mulai berdiri dipinggir jalan melambai - lambaikan tangannya kepada setiap mobil atau motor yang lewat.
" Hai...mas...mas singgah dong..!!? " Teriak Princess kepada setiap yang dianggapnya sebagai pelanggan.
Sesekali terlihat mobil yang berhenti dan bernegosiasi harga dengan dirinya. Ada juga orang yang sengaja berhenti hanya untuk menghina dan mencibirnya.
" Hoiiii...!!! " terdengar seperti suara laki - laki jantan ketika dia meneriaki orang - orang yang menghinanya.
Waktu menunjukan pukul 05.00 pagi ketika adzan subuh mulai berkumandang. Darmaji baru saja menyelesaikan tugas negara dan sedang dalam perjalan pulang ke kosnya. Darmaji mengendarai motornya yang dia dapatkan dari hasil kerja kerasnya menggosok kupon hadiah. Dia melewati pekuburan itu yang notabene sebagai jalan satu - satunya untuk pulang ke kosnya.
" mas...mas.....singgah dong..!!!?? " Teriak Princess kepada Darmaji yang lewat di depannya.
Darmajipun berhenti dan menoleh ke arah Princess. Dia kaget melihat sosok yang memanggilnya.
" Kampret, ngapain Laura ( lanang ora wedok ora. Baca : Laki - laki bukan perempuan bukan ) manggil - manggil gue ..? " Darmaji menggerutu.
Princess segera berlari menghampiri Darmaji yang terlihat tegang.
" Mas...mas main yuk..!!?? " Princess mencoba menawarkan jasanya.
" Main apa mas, eh mbak ..? saya nggak punya waktu buat main" Tanya Darmaji pura - pura bodoh.
" Main gitu - gituan mas, ah mas ini pura - pura bodoh deh " Princess mencoba menggoda sembari menjulurkan lidahnya lalu digoyang - goyangkan ke arah Darmaji.
" Mau main gituan gimana bisa, kita ini sama - sama laki - laki walaupun beda cashing. Istighfar mas" Darmaji mencoba menasehati Princess.
" Eh kamu jangan coba menasehati Aku ya, urus saja dirimu sendiri !! " Princess marah sembari mengajungkan jari tengahnya kepada Darmaji.
" Bukan gitu mas, saya cuma mencoba memberitahukan hal - hal yang baik.Walaupun mas terlihat seperti perempuan, bukan berarti mas harus melakukan hal - hal seperti ini. Banyak yang bisa dilakukan mas diluar sana walaupun dengan keadaan jari ngetril seperti ini " Darmaji kembali memberikan nasehat.
Princess tiba - tiba menundukkan kepalanya saat mendengar kata - kata dari Darmaji. Terlihat sedikit tetesan air mata mengalir ke pipinya. Seakan kata - kata Darmaji menusuk langsung ke dadanya.
" Aku nggak tau harus berbuat apalagi mas. Aku tau ini salah tapi disatu sisi aku harus mencari uang untuk makan dan sisi lain aku juga menikmatinya " Princess mencurahkan isi hatinya kepada Darmaji dengan air mata yang terus keluar dari mata hingga menuju ke selangkangannya.
" Saya ngerti kok mas, tapi mungkin mas bisa mencari uang dengan jalan yang lebih baik. Kalau masalah mas menikmatinya, saya tidak bisa melarang karena itu mungkin sudah jalan hidup mas dan mas sendiri yang bisa merubahnya. Saya bisa bantu mas kok kalau mau mencari kerja yang lebih baik " Darmaji mencoba menenangkan dan memberikan solusi kepada Princess.
" Beneran mas mau bantu saya..?" Tanya Princess dengan raut wajah terlihat senang sembari membersihkan selangkangannya yang sudah penuh dengan air mata.
" Iya, saya bisa bantu mas untuk cari kerja. kebetulan teman saya punya usaha salon. Saya bisa minta dia untuk mempekerjakan mas di sana. Mas bisakan potong rambut? " Terlihat Darmaji yang memang memliki jiwa sosial tinggi.
" Iya mas saya mau , saya bisa potong rambut mana saja mas " Princess menyetujui tawaran yang diberikan sambil menjambak rambut Darmaji dengan riang gembira.
" okelah, kalau boleh tau nama mas siapa..?" Tanya Darmaji
" nama panggung saya Princess, kalau nama aslinya Frans tapi panggil saja Princess ya mas" Jawab Princess
" Okelah kalau begitu Princess, saya Darmaji. Sekarang mending kamu saya antar pulang , ayo naik di motor saya" Ajak Darmaji.
" Okelah kalau begitu" Princess mengiyakan.
Akhirnya Darmaji mengantar pulang Princess ke rumahnya dan mulai saat itu mereka bersahabat.
TU BI KONTINU...
Share This...
BalasHapus