Hari buruh sedunia atau biasa
disebut dengan ”May Day” menjadi momentum kebangkitan para buruh di Indonesia
ataupun di dunia untuk meneriakkan kembali aspirasinya kepada sang penguasa.
Meneriakkan kesengsaraanya, meneriakkan hak – haknya yang telah dirampas oleh pengusaha ataupun oknum
- oknum penguasanya.Hak untuk hidup layak dan hak untuk menjadi warga negara
yang dilindungi oleh negaranya.
FOTO OLEH : ADNAN KOSMIK UNHAS |
Begitu banyak persoalan tentang
buruh di Indonesia ini. Mulai dari buruh – buruh tambang yang tidak mendapatkan
gaji yang layak walaupun tanah yang ditambang adalah tanah mereka sendiri.
Tanah yang dieksploitasi oleh kapitalis – kapitalis ulung yang mengambil keuntungan
yang sangat besar. sedangkan mereka hanya mendapatkan gaji yang tak seberapa.
Persoalan buruh – buruh pabrik di Indonesia juga tidak kalah mirisnya. Disaat
mereka bekerja keras untuk menghidupi keluarganya walaupun dengan gaji yang
sangat minim mereka harus menerima PHK. Memang, PHK merupakan sesuatu yang
lazim dalam dunia ketenagakerjaan. Tapi jika hanya pekerjaan itu satu – satunya yang menjadi penopang hidup
keluarganya bagaimana...?
Mau dikasih makan apa
anaknya.....?
Apakah anaknya harus putus
sekolah....?
Belum lagi persoalan tenaga kerja
Indonesia yang bekerja di luar negeri yang menanggung derita akibat tidak
dibayar gajinya,dianiaya dengan majikannya,diperkosa, bahkan
dibunuh. Pemerintahpun seolah acuh tak acuh untuk menangani masalah tersebut.
1 mei 2012, para buruh sedunia
turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya. Begitupun di kota Makassar. Para
serikat buruh dan mahasiswa berbondong – bondong turun ke jalan untuk berunjuk
rasa. Salah satunya berlokasi di Fly Over jln. Urip Sumoharjo. Mereka berorasi
menuntut kesejahteraan buruh, menegakkan pasal 33 UUD 1945 tentang peningkatan
kesejahteraan sosial, menaikkan upah buruh,menghapuskan PHK secara sepihak, dan
menyetop sistem kerja outsourcing
amin :)
BalasHapus